Selasa, 18 Desember 2012

Tugas Akhir Psikologi Belajar TA 2012/2013 : 19 Des 2012


Perbandingan Pemberian Tugas Pada Matkul Psikologi Belajar Dengan Matkul lainnya
          
Psikologi belajar adalah salah satu subjek mata kuliah pilihan pada tahun ajaran 2012/1013. Pada mata kuliah ini banyak terdapat perbedaan serta teknik pembelajaran yang diberikan dibandingkan dengan mata kuliah wajib lainnya. Pada umumnya pada matkul psikologi belajar ketentuan dan kurikulum pada matkul ini sama dengan yang lainnya, namun terdapat beberapa perubahan saat memasuki perkuliahan pertama kali, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan kelas dan perkembangan metode pembelajaran saat ini, itu sebabnya tugas-tugas dalam psikologi belajar berbeda dari tahun ke tahunnya. Berikut saya akan menjabarkan beberapa teknik pembelajaran dalam psikologi belajar.

1. Teknik Pembelajaran di Psikologi Belajar

  • Postingan blog per-minggu selama periode before-mid.

Tugas ini dipilih sesuai dengan kesepakatan bersama dalam kelas. Dimana setiap kelompok diminta untuk memilih masing-masing topik yang akan dibahas dalam blog masing-masing dan memiliki kewajiban untuk memahami setiap materi yang dipilih. Postingan ini bertujuan untuk membuat mahasiswa lebih aktif dalam mengolah blog, dan bertanggung jawab dalam menulis informasi yang di postingkan dalam blog, agar bisa dimengerti oleh pembaca baik itu dosen maupun orang dari luar lingkungan psikologi.
·         
  • Tugas Proyek Pembelajaran yang Bisa Digunakan Dalam Kelas

Dalam tugas kali ini kami sebagai mahasiswa ditugaskan untuk membuat rancangan pembelajaran yang bisa digunakan dalam kelas. Rancangan ini dibuat sesuai dengan topic dari masing-maisng tokoh yang dipilih oleh kelompok. Topik yang dipilih harus sesuai dengan rancangan yang dibuat, misalnya kita memilih topik mengenai sosial learning, maka kita harus membuat rancangan proyek pembelajaran yang bisa digunakan dalam kelas seperti modeling. Hal ini membantu kita untuk memahami cara belajar mengajar yang baik dan efektif disesuaikan dengan kebutuhan belajar saat itu. Mengajarkan orang lain bukanlah hal yang mudah, kita harus bisa memahami materi yang akan diberikan, memahami tujuan pembelajaran dengan jelas serta memahami cara untuk membuat orang lain mengerti apa yang disampaikan, oleh sebab itu tugas proyek ini diberikan agar mahasiswa dapat mengerti sulitnya menjalani proses belajar mengajar. Karena dengan penugasan seperti ini mahasiswa dapat mempelajari lebih jauh dan bisa menjadi bekal yang baik di masa yang akan datang.
·        
  • Tugas Lapangan (Observasi + Laporan)

Dalam tugas kali ini diberikan setelah UTS. Tugas ini diberikan berkaitan dengan materi tentang e-learning yang sedang marak digunakan pada proses belajar mengajar saat ini. Hal ini diduga efektif dalam memudahkan siswa untuk mendapatkan materi belajar dengan cara cepat dan efektif. Hampir seluruh sekolah di Indonesia sudah menggunakan system ini, siswa tidak asing lagi dengan penggunaan laptop + proyektor dalam kelas dan sudah mahir dalam mengambil materi belajar di-internet sebelum pelajaran dikelas berlangsung. Dalam tugas ini, mahasiswa ditugaskan untuk mengobservasi teknik belajar di SMK TRITECH MEDAN . sekolah ini dipilih karena metode dan teknik belajar mengajar mereka yang sudah menggunakan metode tersebut. Fasilitas disekolah tersebut sudah dilengkapi dengan alat elektronik atau media yang memudahkan siswa dalam belajar dan menangkap materi belajar. Hal ini juga membantu siswa untuk bisa mengikuti perkembangan zaman saat ini. Setelah melakukan observasi di sekolah tersebut, mahasiswa diharuskan untuk membuat laporan lapangan sesuai dengan apa yang diobservasi saat itu dan harus didasarkan pada teori yang sudah ditetapkan.



2. Perbandingan Tugas dengan Matkul Lainnya

Hampir dalam semua aspek dalam penugasan di psikologi belajar berbeda dengan mata kuliah lainnya dalam semester ini. Berikut beberapa perbedaan dalam penugasan di psikologi belajar dan mata kuliah lainnya.

  •  Mata kuliah di semester ini :

-      Tugas diberikan lebih monoton sesuai dengan kontrak diawal perkuliahan.
-      Cara belajar sesuai dengan peraturan akademik.

  • Psikologi Belajar :

-   Tugas bervariasi, hal ini terlihat dari beragam yang diberikan selama satu semester ini. Tugas diberikan sesuai dengan kesepakatan bersama dalam kelas, sesuai dengan keinginan dari setiap mahasiswa dalam kelas. Seperti, tugas postingan blog selama beberapa minggu dengan topik yang dipilih sendiri, tugas proyek pembelajaran yang bisa diterapkan dalam kelas ini juga topiknya dipilih sesuai dengan keinginan masing-masing kelompok, dan yang terakhir tugas observasi di lapangan yang dilakukan setelah mid-semester dan kemudian laporannya dibahas sesuai dengan topik yang sudah ditetapkan dan sesuai dengan pembahasan yang akan di observasi. Keberagaman tugas yang dilakukan selama semester ini bertujuan agar mahasiswa tidak merasa bosan dengan tugas yang monoton dan cenderung sama di setiap pertemuannya.

-     Berfokus pada pengembangan individual, hal ini terlihat dari tugas postingan yang diberikan secara individu. Dimana mahasiswa dituntut untuk memahami isi postingan yang di posting pada blog masing-masing serta didalam kelas akan ditanyakan berkaitan dengan materi belajar saat itu. Oleh sebab itu mahasiswa dituntut untuk bisa mengembangan diri baik secara berfikir maupun keaktifan dalam kelas.

-        Berfokus pada pemahaman teori dan kemampuan dalam kelompok, dalam psikologi belajar banyak teori belajar yang dikembangkan dari beberapa tokoh yang bersangkutan. Oleh sebab itu mahasiswa diwajibkan untuk memahami setiap teori belajar yang dikembangkan oleh masing-masing tokoh tersebut. Dalam hal penugasan dalam kelompok, dituntut kerja sama dalam mengerjakan tugas dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan. Hal itulah mengapa kelompok yang dibentuk cenderung sedikit dari umumnya, hal ini bertujuan agar masing-masing anggota mengerti setiap tugas yang diberikan dan mengerti setiap tugas yang dibahas oleh kelompok serta menghindari anggota yang tidak mengerjakan tugas karena jumlah yang sedikit otomatis tugas juga terbagi dengan rata.



3. Pembahasan Teori

Setelah menjalani selama satu semester di matakuliah psikologi belajar, saya bisa menyimpulkan teknik yang digunakan pada mata kuliah ini berkaitan dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner dan Gagne.

-      Skinner mengemukakan bahwa suatu perilaku bisa dibentuk dengan menggunakan proses belajar dengan beberapa penguatan baik itu berupa reward maupun reinforcement . hal ini terlihat pada kelas psikologi belajar tahun ajaran 2012/2013, stimulus yang diberikan oleh dosen belum tentu langsung direspon oleh mahasiswa pada saat itu juga kebanyakan diantaranya hanya memilih untuk tetap diam baik itu karena malu untuk merespons atau takut mengeluarkan pernyataan yang salah. Maka saat tidak mengeluarkan atau memebrikan respon apa-apa maka saat itu juga dosen akan memberikan punishment di dalam kelas agar mahasiswa tergerak untuk merespons stimulus yang diberikan. Karena memang faktor-faktor penting yang mempengaruhi belajar adalah stimulus yang dipasangkan dengan emosi, persepsi, stimuli diskriminatif, penguat, dan pembentukan.
Umumnya hal ini tidaklagi berlaku pada mahasiswa, namun keadaan di lapangan menunjukkan hal demikian sehingga saya merasa teori ini masih erat kaitannya dengan keadaan yang terjadi di matkul psikologi belajar.

-   Gagne mengemukakan bahwa keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia umumnya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar. Semua tugas yang dikerjakan dengan segala keterampilan yang idharuskan dalam penugasan setiap minggunya merupakan proses belajar yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar dan membantu pemahaman dalam setiap materi pembelajaran yang diberikan.
Beberapa keterampilan ditunjukkan dengan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, dimana mahasiswa dituntut untuk bisa menghasilkan sesuatu dari ke-3 kertas yang berbeda-beda. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk mengasah kreativitas dan keterampilan dalam merespons stimulus yang diberikan. Hal inilah salah satu bentuk dari proses belajar yang dimaksudkan oleh Gagne, dan bisa diaplikasikan  pada siapa saja.

Sabtu, 08 Desember 2012

Laporan Hasil Observasi di SMK Tritech Medan


Standar data :
Nama / Nim                                                      : Qurratu Aini Risa / 101301067
Kelas yang di observasi                                    : Kelas X-TKJ3 Reguler
Mata pelajaran                                                 : Kewirausahaan
Nama guru                                                       : Yuli
Waktu observasi / Durasi                                 : 11.45 / 30 Menit
Jumlah siswa                                                    : 27 orang
Media pembelajaran yang digunakan guru     : Menggunakan laptop yang dikoneksikan dengan proyektor / in focus.
Media pembelajaran yang digunakan murid   : Laptop dan Buku tulis
Situasi fisik kelas                                              :
-          Terlalu sempit untuk ditempati bagi 27 orang murid. Sehingga bangku-bangku dalam kelas berjarak sangat rapat antara yang satu dengan yang lainnya.
-          Kurang kondusif, dikarenakan antar kelas hanya dibatasi oleh triplek bukan dinding beton. Sehingga membuat suara dari murid sebelah terdengar, dan membuat anak sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar karena tingkat kebisingan lumayan tinggi.
-          Pintu kelas terbuat dari kaca sehingga membuat konsentrasi anak terpecahkan ketika ada orang yang melintas di depan kelas, dengan seketika mereka menoleh keluar kelas sehingga mereka kurang fokus dengan proses belajar.
-          Kelas difasilitasi dengan alat pendingin ruangan ( Ac dan kipas angin) yang membantu murid terhindar dari panas dan bisa membuat mereka betah diruangan selama proses belajar berlangsung.
-          Pencahayaan dikelas sudah stabil sehingga tidak mengganggu penglihatan murid saat proses belajar berlangsung.
Alat observasi                                                   : Buku tulis dan Pena.




Panduan Observasi
Tabel 5.2 Tinjauan atas Lima Variasi Belajar
Kategori Belajar
Kapabilitas
Penampilan
Contoh
Informasi  verbal
Pengambilan informasi yang tersimpan
Menyatakan atau mengomunikasikan informasi
Penyusunan kalimat definisi patriotisme
Keterampilan intelektual
Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespons konsep lingkungan
Berinteraksi dengan lingkungan dengan menggunakan simbol
Membedakan antara merah dan biru
Strategi kognitif
Proses kontrol pelaksana yang mengatur pemikiran 
Mengelola ingatan, pemikiran, pemelajaran secara efisien
Menulis kartu catatan untuk penulisan paper
Keterampilan motorik
Kapabilitas untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
Mendemonstrasikan urutan fisik atau tindakan
Mengikat tali sepatu
Sikap
Predisposisi ke tindakan positif atau negatif terhadap orang
Memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
Memilih mengunjungi museum seni, dll.

            Hal diatas saya jadikan sebagai panduan saya dalam melakukan observasi dikelas, karena disini jelas tertera lima variasi belajar yang menurut saya sudah mewakili berbagai macam model belajar yang kita temui. Berikut penjabaran lebih jelasnya :
1.       Informasi verbal : dalam hal ini informasi secara verbal berjalan sesuai dengan semestinya. Disini guru memberikan stimulus kepada murid melalui pertanyaan-pertanyaan singkat agar siswa bisa merespons kembali informasi tersebut. Alhasil, cara ini berhasil dilakukan, murid selalu merespons setiap pertanyaan ang diberikan oleh guru pada saat belajar, guru menanyakan hal-hal yang umum seperti pengertian motivasi, inovasi, dan hal umum lainnya. Hal ini dilakukan guru agar murid bisa tetap fokus pada pelajaran karena mereka merasa dilibatlkan dalam proses belajar ini.
2.       Keterampilan intelektual : dalam keterampilan intelektual ini guru mengharapkan murid bisa berinteraksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol yang umum kita ketahui. Misalnya, membedakan bentuk segitiga dengan prisma. Dalam hal ini murid bisa berfikir secara abstrak dan mengembangkan kemapuan visual serta intelektualnya, tentunya.
3.       Strategi kognitif : dalam hal ini guru mengharapkan murid dapat mengelola ingatannya dengan baik, serta pemikiran dari masing-masing murid. Disini guru mencoba menanyakan beberapa hal mengenai pelajaran yang terdahulu untuk memastikan apakah murid masih mengingat materi tersebut. Misalnya, “Apa pengertian dari motivasi, seperti yang sudah kita pelajari minggu lalu?” hal ini ampuh digunakan agar murid terbiasa untuk mengingat hal yang berkaitan dengan materi belajar.
4.       Keterampilan motorik : dalam hal ini guru mengharapkan kapabilitas dari murid dalam melakukan rencana serta mendemonstrasikan urutan fisik serta tindakan. Misalnya , guru meminta murid untuk bisa membuat rencana penjualan makanan ditinjau dari lokasi dan perkembangan selera makan masyarakat saat ini terutama kaum muda. Disini murid bisa merespons dengan berbagai macam cara yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat itu. Tentu saja hal ini sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan motorik siswa.
5.       Sikap : hal ini sangat dibutuhkan  bagi murid dalam menentukan berbagai hal serta  bisa membantu dalam hal pengerjaan tugasnya sehari-hari. Disini guru mengharapkan siswa mampu menentukan sikap mereka dengan baik sejak dini. Misalnya, guru meminta mahasiswa untuk memutuskan untuk memilih antara harus melakukan perubahan bisnis dengan metode A atau metode B, saat itu murid merespon dengan cepat dan sigap sesuai dengan pendapat mereka yang menurut mereka itu sesuai.

Tabel 5.3 Ringkasan Sembilan Tahapan Belajar
Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan Belajar
1.       Memperhatikan
2.       Harapan
3.       Pengambilan kembali
Memberi peringatan bagi pemelajar terhadap adanya stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Member ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan
Akuisisi dan Kinerja
4.       Persepsi selektif terhadap stimulus
5.       Pengodean semantik
6.       Respons
7.       Penguatan
Memungkinkan penyimpanan stimulus
Penting secara temporer didalam ingatan kerja
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar
Transfer Belajar
8.       Pengambilan petunjuk
9.       Kemampuan generalisasi
Memberikan petunjuk tambahan
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru

Dari kelima hal diatas, saya menemukan kelima-limanya terjadi di kelas tersebut. Oleh sebab itu saya semakin yakin bahwa tabel 5.2 dan 5.3 ini pantas untuk dijadikan panduan dalam melakukan observasi, karena saya bisa menilai berbagai aspek penting dalam proses belajar dan mengajar.




Analisis Observasi
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi belajar antara lain adalah stimuli yang dipasangkan dengan emosi, persepsi, stimuli deskriminatif, penguat, dan pembentukan. Hal ini terlihat pada siswa yang berada dikelas yang menjadi subjek observasi saya. Guru memberikan beberapa stimuli yang harus direspon dari semua siswa yang berada dikelas tersebut, dimana bertujuan untuk membuat murid merasa terlibat dalam prose belajar dan menghindari mereka dari ketidakfokusan terhadap pelajaran.
            Berikut ada tiga prinsip dari belajar yang efektif dikemukakan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan : (a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; (b) memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai; dan (c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final. Perkembangan paling baru adalah analisis tugas kognitif, yang memperluas metode analisis tugas tradisional untuk mendeskripsikan pengetahuan yang digunakan orang ahli guna melakukan tugas yang kompleks. Manusia melakukan banyak kegiatan dan beragam terutama adalah hasil dari belajar- mulai dari melakukan hal kecil sampai melakukan hal yang sulit. Masalah dalam teori-teori lama yang membahas belajar adalaha mereka tidak menangkap perbedaan dan kompleksitas aktivitas yang membedakan manusia dengan spesies lainnya.
            Disini saya sangat memberikan perhatian penuh dalam menganalisis hasil observasi ini melalui kondisi belajar internal dan eksternal (gambar 5.1 Komponen Esensial Dalam Belajar dan Pemelajaran) Keadaan internal dan eksternal merupakan proses yang penting dalam mencapai masing-masing dari tipe belajar. Keadaan itu adalah kondisi belajar internal. Misalnya, dalam mengembangkan sikap, orang harus memerhatikan dan mengamati semua model yang berperilaku dengan cara tepat. Sebaliknya, untuk keterampilan motorik, pemelajar secara mental mengulangi langkah-langkah dalam rutin atau subrutin, seperti gerakan meniru hal-hal yang umum dipelajari dari lingkungan sehari-hari. Akan tetapi, kondisi untuk mendapatkan keterampilan baru atau kapabilitas baru ini tidak semua ada dalam pemelajar. Yang juga penting adalah stimuli dalam lingkungan yang berinteraksi dengan pemrosesan internal pemelajar. Misalnya, sebuah teks mungkin memuat diagram yang menekankan cirri penting dari topik yang memfokuskan pemrosesan informasi pemelajar.        




Berikut saya akan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran (kondisi belajar eksternal) berinteraksi dengan kondisi internal untuk melahirkan pencapaian tipe kapabilitas tertentu.

Rabu, 14 November 2012

Tugas : Analisa Permasalahan (Postingan Facebook)


Alasan tidak memberikan komentar mengenai postingan Facebook
            Sudah menjadi keharusan setiap murid maupun mahasiswa untuk membiasakan diri dalam  merespon stimulus yang diberikan terutama melalui guru atau dosen. Kali ini saya akan membahas kasus yang terjadi terkait dengan permasalahan yang di postingkan melalui jaringan sosial yaitu Facebook “Mengapa mahasiswa Psikologi USU yang mengambil mata kuliah Psikologi Belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan  dengan rencana melakukan observasi di lapangan?”
           
Dalam kasus ini saya akan memberikan penjelasan secara pribadi terlebih dahulu, alasan utama saya tidak memberikan komentar pada postingan tersebut dikarenakan saya tidak mencari informasi lebih lanjut mengenai tugas serta postingan yang sudah dipostingkan. Hal kedua, dikarenakan saya jarang membuka jejaring sosial terutama Facebook oleh sebab itu saya tidak mengetahui apa informasi mengenai postingan tersebut dan harus memberikan tanggapan atau pendapat di postingan tersebut. Hal ini baru saya ketahui ketika akan memasuki jam mata kuliah Psikologi Belajar tanggal 14 November 2012, dan saya mengakui bahwa ini sepenuhnya adalah kesalahan dan ketidakpekaan saya terhadap tugas serta informasi yang telah dipostingkan. Oleh sebab itu saya selaku mahasiswa yang mengambil mata kuliah Psikologi Belajar meminta maaf kepada Ibu Dina selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Dan saya akan berusaha agar kejadian ini tidak terjadi kembali.

Pembahasan berdasarkan teori belajar :
            Kasus ini bisa dikaitkan atau dibahas menggunakan teori Bandura mengenai karakteristik situasional yang ia kemukakan dimana terdapat karakteristik situasional yang mempengaruhi reaksi pengamat terhadap model adalah : a) atribut model, b) tingkat ketidakpastian tentang arah tindakan tertentu, c) tingkat penguatan yang ada dalam situasi. Kasus ini bisa saja termasuk dalam karakteristik pertama dimana adanya atribut modeling yang mempengaruhi kejadian ini bisa terjadi. Dimana ketika ada teman yang tidak memberikan atau mengerjakan tugas maka ada kecenderungan untuk tidak mengerjakannya juga, dikarenakan adanya pikiran bahwa memang tidak ada tugas yang harus dikerjakan dan tidak adanya orang yang harus diikuti atau memberikan stimulus untuk ditanggapi, dan hal ini juga bisa dikaitkan karena tidak adanya motivasi eksternal yang memberikan dorongan untuk memberikan perhatian lebih dan memberikan komentar terhadap postingan tersebut.
            Juga berkaitan dengan tingkat ketidakpastian tentang arah tindakan tertentu, dimana banyak mahasiswa yang tidak mengetahui harus merespon seperti apa dan harus memberikan tanggapan seperti apa, hal ini berkaitan dengan ketidakpastiaan arah dalam merespon stimulus. Ada beberapa orang yang berfikir untuk membeerikan komentar sewaktu berada dikelas karena beranggapan bahwa terlalu banyaknya pertanyaan yang akan diberikan terhadap postingan tersebut namun ternyata komentar itu harus diberikan disaat itu juga, oleh sebab itu banyak kesalahan dan ketidakpastian dalam tindakan yang harus dilakukan.
            Menurut Jean Piaget dimana ia menyebutkan bahwa kognitif disebut dengan skema atau struktur, yaitu kumpulan dari skema-skema. Artinya seorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skema. Skema ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dengan demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dibandingkan dengan anak kecil.
            Berkaitan dengan kasus yang terjadi, dimana adanya kesalahan dalam membentuk skema pada diri saya sendiri. Dimana saya beranggapan bahwa tugas dalam mata kuliah Psikologi Belajar ini hanya berkaitan dengan postingan individu pada blog masing-masing. Dan tidak terfikir untuk memberikan komentar pada postingan yang diberikan dosen pengampu melalui jejaring sosial yaitu Facebook, selain itu setelah saya membaca postingan tersebut saya merasa cukup mengerti dengan isi dari postingan tersebut sehingga saya tidak memberikan komentar di postingan tersebut.

Demikian yang dapat saya analisa dari kejadian yang terjadi pada hari ini dan kaitannya dengan beberapa teori (Bandura dan Piaget). Semoga kejadian ini tidak terulang kembali, dan diharapkan agar mahasiswa bisa memberikan perhatian lebih kepada mata kuliah Psikologi Belajar agar tidak ada informasi serta tugas yang terabaikan. Sekian dan terima kasih ^.^