Sabtu, 08 Desember 2012

Laporan Hasil Observasi di SMK Tritech Medan


Standar data :
Nama / Nim                                                      : Qurratu Aini Risa / 101301067
Kelas yang di observasi                                    : Kelas X-TKJ3 Reguler
Mata pelajaran                                                 : Kewirausahaan
Nama guru                                                       : Yuli
Waktu observasi / Durasi                                 : 11.45 / 30 Menit
Jumlah siswa                                                    : 27 orang
Media pembelajaran yang digunakan guru     : Menggunakan laptop yang dikoneksikan dengan proyektor / in focus.
Media pembelajaran yang digunakan murid   : Laptop dan Buku tulis
Situasi fisik kelas                                              :
-          Terlalu sempit untuk ditempati bagi 27 orang murid. Sehingga bangku-bangku dalam kelas berjarak sangat rapat antara yang satu dengan yang lainnya.
-          Kurang kondusif, dikarenakan antar kelas hanya dibatasi oleh triplek bukan dinding beton. Sehingga membuat suara dari murid sebelah terdengar, dan membuat anak sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar karena tingkat kebisingan lumayan tinggi.
-          Pintu kelas terbuat dari kaca sehingga membuat konsentrasi anak terpecahkan ketika ada orang yang melintas di depan kelas, dengan seketika mereka menoleh keluar kelas sehingga mereka kurang fokus dengan proses belajar.
-          Kelas difasilitasi dengan alat pendingin ruangan ( Ac dan kipas angin) yang membantu murid terhindar dari panas dan bisa membuat mereka betah diruangan selama proses belajar berlangsung.
-          Pencahayaan dikelas sudah stabil sehingga tidak mengganggu penglihatan murid saat proses belajar berlangsung.
Alat observasi                                                   : Buku tulis dan Pena.




Panduan Observasi
Tabel 5.2 Tinjauan atas Lima Variasi Belajar
Kategori Belajar
Kapabilitas
Penampilan
Contoh
Informasi  verbal
Pengambilan informasi yang tersimpan
Menyatakan atau mengomunikasikan informasi
Penyusunan kalimat definisi patriotisme
Keterampilan intelektual
Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespons konsep lingkungan
Berinteraksi dengan lingkungan dengan menggunakan simbol
Membedakan antara merah dan biru
Strategi kognitif
Proses kontrol pelaksana yang mengatur pemikiran 
Mengelola ingatan, pemikiran, pemelajaran secara efisien
Menulis kartu catatan untuk penulisan paper
Keterampilan motorik
Kapabilitas untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
Mendemonstrasikan urutan fisik atau tindakan
Mengikat tali sepatu
Sikap
Predisposisi ke tindakan positif atau negatif terhadap orang
Memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
Memilih mengunjungi museum seni, dll.

            Hal diatas saya jadikan sebagai panduan saya dalam melakukan observasi dikelas, karena disini jelas tertera lima variasi belajar yang menurut saya sudah mewakili berbagai macam model belajar yang kita temui. Berikut penjabaran lebih jelasnya :
1.       Informasi verbal : dalam hal ini informasi secara verbal berjalan sesuai dengan semestinya. Disini guru memberikan stimulus kepada murid melalui pertanyaan-pertanyaan singkat agar siswa bisa merespons kembali informasi tersebut. Alhasil, cara ini berhasil dilakukan, murid selalu merespons setiap pertanyaan ang diberikan oleh guru pada saat belajar, guru menanyakan hal-hal yang umum seperti pengertian motivasi, inovasi, dan hal umum lainnya. Hal ini dilakukan guru agar murid bisa tetap fokus pada pelajaran karena mereka merasa dilibatlkan dalam proses belajar ini.
2.       Keterampilan intelektual : dalam keterampilan intelektual ini guru mengharapkan murid bisa berinteraksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol yang umum kita ketahui. Misalnya, membedakan bentuk segitiga dengan prisma. Dalam hal ini murid bisa berfikir secara abstrak dan mengembangkan kemapuan visual serta intelektualnya, tentunya.
3.       Strategi kognitif : dalam hal ini guru mengharapkan murid dapat mengelola ingatannya dengan baik, serta pemikiran dari masing-masing murid. Disini guru mencoba menanyakan beberapa hal mengenai pelajaran yang terdahulu untuk memastikan apakah murid masih mengingat materi tersebut. Misalnya, “Apa pengertian dari motivasi, seperti yang sudah kita pelajari minggu lalu?” hal ini ampuh digunakan agar murid terbiasa untuk mengingat hal yang berkaitan dengan materi belajar.
4.       Keterampilan motorik : dalam hal ini guru mengharapkan kapabilitas dari murid dalam melakukan rencana serta mendemonstrasikan urutan fisik serta tindakan. Misalnya , guru meminta murid untuk bisa membuat rencana penjualan makanan ditinjau dari lokasi dan perkembangan selera makan masyarakat saat ini terutama kaum muda. Disini murid bisa merespons dengan berbagai macam cara yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat itu. Tentu saja hal ini sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan motorik siswa.
5.       Sikap : hal ini sangat dibutuhkan  bagi murid dalam menentukan berbagai hal serta  bisa membantu dalam hal pengerjaan tugasnya sehari-hari. Disini guru mengharapkan siswa mampu menentukan sikap mereka dengan baik sejak dini. Misalnya, guru meminta mahasiswa untuk memutuskan untuk memilih antara harus melakukan perubahan bisnis dengan metode A atau metode B, saat itu murid merespon dengan cepat dan sigap sesuai dengan pendapat mereka yang menurut mereka itu sesuai.

Tabel 5.3 Ringkasan Sembilan Tahapan Belajar
Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan Belajar
1.       Memperhatikan
2.       Harapan
3.       Pengambilan kembali
Memberi peringatan bagi pemelajar terhadap adanya stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Member ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan
Akuisisi dan Kinerja
4.       Persepsi selektif terhadap stimulus
5.       Pengodean semantik
6.       Respons
7.       Penguatan
Memungkinkan penyimpanan stimulus
Penting secara temporer didalam ingatan kerja
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar
Transfer Belajar
8.       Pengambilan petunjuk
9.       Kemampuan generalisasi
Memberikan petunjuk tambahan
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru

Dari kelima hal diatas, saya menemukan kelima-limanya terjadi di kelas tersebut. Oleh sebab itu saya semakin yakin bahwa tabel 5.2 dan 5.3 ini pantas untuk dijadikan panduan dalam melakukan observasi, karena saya bisa menilai berbagai aspek penting dalam proses belajar dan mengajar.




Analisis Observasi
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi belajar antara lain adalah stimuli yang dipasangkan dengan emosi, persepsi, stimuli deskriminatif, penguat, dan pembentukan. Hal ini terlihat pada siswa yang berada dikelas yang menjadi subjek observasi saya. Guru memberikan beberapa stimuli yang harus direspon dari semua siswa yang berada dikelas tersebut, dimana bertujuan untuk membuat murid merasa terlibat dalam prose belajar dan menghindari mereka dari ketidakfokusan terhadap pelajaran.
            Berikut ada tiga prinsip dari belajar yang efektif dikemukakan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan : (a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; (b) memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai; dan (c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final. Perkembangan paling baru adalah analisis tugas kognitif, yang memperluas metode analisis tugas tradisional untuk mendeskripsikan pengetahuan yang digunakan orang ahli guna melakukan tugas yang kompleks. Manusia melakukan banyak kegiatan dan beragam terutama adalah hasil dari belajar- mulai dari melakukan hal kecil sampai melakukan hal yang sulit. Masalah dalam teori-teori lama yang membahas belajar adalaha mereka tidak menangkap perbedaan dan kompleksitas aktivitas yang membedakan manusia dengan spesies lainnya.
            Disini saya sangat memberikan perhatian penuh dalam menganalisis hasil observasi ini melalui kondisi belajar internal dan eksternal (gambar 5.1 Komponen Esensial Dalam Belajar dan Pemelajaran) Keadaan internal dan eksternal merupakan proses yang penting dalam mencapai masing-masing dari tipe belajar. Keadaan itu adalah kondisi belajar internal. Misalnya, dalam mengembangkan sikap, orang harus memerhatikan dan mengamati semua model yang berperilaku dengan cara tepat. Sebaliknya, untuk keterampilan motorik, pemelajar secara mental mengulangi langkah-langkah dalam rutin atau subrutin, seperti gerakan meniru hal-hal yang umum dipelajari dari lingkungan sehari-hari. Akan tetapi, kondisi untuk mendapatkan keterampilan baru atau kapabilitas baru ini tidak semua ada dalam pemelajar. Yang juga penting adalah stimuli dalam lingkungan yang berinteraksi dengan pemrosesan internal pemelajar. Misalnya, sebuah teks mungkin memuat diagram yang menekankan cirri penting dari topik yang memfokuskan pemrosesan informasi pemelajar.        




Berikut saya akan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran (kondisi belajar eksternal) berinteraksi dengan kondisi internal untuk melahirkan pencapaian tipe kapabilitas tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar