Standar data :
Nama / Nim :
Qurratu
Aini Risa / 101301067
Kelas yang di observasi : Kelas X-TKJ3
Reguler
Mata pelajaran :
Kewirausahaan
Nama guru :
Yuli
Waktu observasi / Durasi : 11.45
/ 30 Menit
Jumlah siswa :
27
orang
Media
pembelajaran yang digunakan guru : Menggunakan
laptop yang dikoneksikan dengan proyektor / in focus.
Media pembelajaran yang digunakan murid : Laptop dan Buku tulis
Situasi fisik kelas :
-
Terlalu sempit untuk ditempati bagi 27
orang murid. Sehingga bangku-bangku dalam kelas berjarak sangat rapat antara
yang satu dengan yang lainnya.
-
Kurang kondusif, dikarenakan antar
kelas hanya dibatasi oleh triplek bukan dinding beton. Sehingga membuat suara
dari murid sebelah terdengar, dan membuat anak sulit untuk berkonsentrasi dalam
belajar karena tingkat kebisingan lumayan tinggi.
-
Pintu kelas terbuat dari kaca sehingga
membuat konsentrasi anak terpecahkan ketika ada orang yang melintas di depan
kelas, dengan seketika mereka menoleh keluar kelas sehingga mereka kurang fokus
dengan proses belajar.
-
Kelas difasilitasi dengan alat
pendingin ruangan ( Ac dan kipas angin) yang membantu murid terhindar dari
panas dan bisa membuat mereka betah diruangan selama proses belajar berlangsung.
-
Pencahayaan dikelas sudah stabil
sehingga tidak mengganggu penglihatan murid saat proses belajar berlangsung.
Alat observasi :
Buku
tulis dan Pena.
Panduan
Observasi
Tabel 5.2 Tinjauan
atas Lima Variasi Belajar
Kategori Belajar
|
Kapabilitas
|
Penampilan
|
Contoh
|
Informasi verbal
|
Pengambilan informasi yang tersimpan
|
Menyatakan atau mengomunikasikan
informasi
|
Penyusunan kalimat definisi
patriotisme
|
Keterampilan intelektual
|
Operasi mental yang memungkinkan
individu untuk merespons konsep lingkungan
|
Berinteraksi dengan lingkungan
dengan menggunakan simbol
|
Membedakan antara merah dan biru
|
Strategi kognitif
|
Proses kontrol pelaksana yang
mengatur pemikiran
|
Mengelola ingatan, pemikiran,
pemelajaran secara efisien
|
Menulis kartu catatan untuk
penulisan paper
|
Keterampilan motorik
|
Kapabilitas untuk melakukan sekuensi
gerakan fisik
|
Mendemonstrasikan urutan fisik atau
tindakan
|
Mengikat tali sepatu
|
Sikap
|
Predisposisi ke tindakan positif
atau negatif terhadap orang
|
Memilih tindakan personal terhadap
atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
|
Memilih mengunjungi museum seni,
dll.
|
Hal diatas saya jadikan sebagai
panduan saya dalam melakukan observasi dikelas, karena disini jelas tertera
lima variasi belajar yang menurut saya sudah mewakili berbagai macam model
belajar yang kita temui. Berikut penjabaran lebih jelasnya :
1. Informasi
verbal : dalam hal ini informasi secara verbal berjalan sesuai dengan
semestinya. Disini guru memberikan stimulus kepada murid melalui
pertanyaan-pertanyaan singkat agar siswa bisa merespons kembali informasi
tersebut. Alhasil, cara ini berhasil dilakukan, murid selalu merespons setiap
pertanyaan ang diberikan oleh guru pada saat belajar, guru menanyakan hal-hal
yang umum seperti pengertian motivasi, inovasi, dan hal umum lainnya. Hal ini
dilakukan guru agar murid bisa tetap fokus pada pelajaran karena mereka merasa
dilibatlkan dalam proses belajar ini.
2. Keterampilan
intelektual : dalam keterampilan intelektual ini guru mengharapkan murid bisa
berinteraksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol yang umum
kita ketahui. Misalnya, membedakan bentuk segitiga dengan prisma. Dalam hal ini
murid bisa berfikir secara abstrak dan mengembangkan kemapuan visual serta
intelektualnya, tentunya.
3. Strategi
kognitif : dalam hal ini guru mengharapkan murid dapat mengelola ingatannya
dengan baik, serta pemikiran dari masing-masing murid. Disini guru mencoba
menanyakan beberapa hal mengenai pelajaran yang terdahulu untuk memastikan
apakah murid masih mengingat materi tersebut. Misalnya, “Apa pengertian dari
motivasi, seperti yang sudah kita pelajari minggu lalu?” hal ini ampuh
digunakan agar murid terbiasa untuk mengingat hal yang berkaitan dengan materi
belajar.
4. Keterampilan
motorik : dalam hal ini guru mengharapkan kapabilitas dari murid dalam
melakukan rencana serta mendemonstrasikan urutan fisik serta tindakan. Misalnya
, guru meminta murid untuk bisa membuat rencana penjualan makanan ditinjau dari
lokasi dan perkembangan selera makan masyarakat saat ini terutama kaum muda.
Disini murid bisa merespons dengan berbagai macam cara yang berbeda sesuai
dengan apa yang mereka pikirkan saat itu. Tentu saja hal ini sangat membantu
dalam mengembangkan kemampuan motorik siswa.
5. Sikap
: hal ini sangat dibutuhkan bagi murid
dalam menentukan berbagai hal serta bisa
membantu dalam hal pengerjaan tugasnya sehari-hari. Disini guru mengharapkan
siswa mampu menentukan sikap mereka dengan baik sejak dini. Misalnya, guru
meminta mahasiswa untuk memutuskan untuk memilih antara harus melakukan
perubahan bisnis dengan metode A atau metode B, saat itu murid merespon dengan
cepat dan sigap sesuai dengan pendapat mereka yang menurut mereka itu sesuai.
Tabel 5.3 Ringkasan
Sembilan Tahapan Belajar
Deskripsi
|
Tahapan
|
Fungsi
|
Persiapan Belajar
|
1. Memperhatikan
2. Harapan
3. Pengambilan
kembali
|
Memberi
peringatan bagi pemelajar terhadap adanya stimulus
Mengorientasikan
pemelajar pada tujuan belajar
Member
ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan
|
Akuisisi dan Kinerja
|
4. Persepsi
selektif terhadap stimulus
5. Pengodean
semantik
6. Respons
7. Penguatan
|
Memungkinkan
penyimpanan stimulus
Penting
secara temporer didalam ingatan kerja
Mengkonfirmasi
harapan pemelajar tentang tujuan belajar
|
Transfer Belajar
|
8. Pengambilan
petunjuk
9. Kemampuan
generalisasi
|
Memberikan
petunjuk tambahan
Memperkaya
transfer belajar ke situasi baru
|
Dari kelima hal
diatas, saya menemukan kelima-limanya terjadi di kelas tersebut. Oleh sebab itu
saya semakin yakin bahwa tabel 5.2 dan 5.3 ini pantas untuk dijadikan panduan
dalam melakukan observasi, karena saya bisa menilai berbagai aspek penting dalam
proses belajar dan mengajar.
Analisis
Observasi
Faktor-faktor penting
yang mempengaruhi belajar antara lain adalah stimuli yang dipasangkan dengan
emosi, persepsi, stimuli deskriminatif, penguat, dan pembentukan. Hal ini
terlihat pada siswa yang berada dikelas yang menjadi subjek observasi saya.
Guru memberikan beberapa stimuli yang harus direspon dari semua siswa yang
berada dikelas tersebut, dimana bertujuan untuk membuat murid merasa terlibat
dalam prose belajar dan menghindari mereka dari ketidakfokusan terhadap
pelajaran.
Berikut ada tiga prinsip dari
belajar yang efektif dikemukakan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan : (a)
memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang
diarahkan untuk membangun tugas final; (b) memastikan bahwa setiap tugas
komponen dikuasai; dan (c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer
yang optimal ke tugas final. Perkembangan paling baru adalah analisis tugas
kognitif, yang memperluas metode analisis tugas tradisional untuk
mendeskripsikan pengetahuan yang digunakan orang ahli guna melakukan tugas yang
kompleks. Manusia melakukan banyak kegiatan dan beragam terutama adalah hasil
dari belajar- mulai dari melakukan hal kecil sampai melakukan hal yang sulit.
Masalah dalam teori-teori lama yang membahas belajar adalaha mereka tidak
menangkap perbedaan dan kompleksitas aktivitas yang membedakan manusia dengan
spesies lainnya.
Disini saya sangat memberikan
perhatian penuh dalam menganalisis hasil observasi ini melalui kondisi belajar internal dan eksternal (gambar
5.1 Komponen Esensial Dalam Belajar dan Pemelajaran) Keadaan internal dan eksternal merupakan proses yang penting dalam
mencapai masing-masing dari tipe belajar. Keadaan itu adalah kondisi belajar
internal. Misalnya, dalam mengembangkan sikap, orang harus memerhatikan dan
mengamati semua model yang berperilaku dengan cara tepat. Sebaliknya, untuk
keterampilan motorik, pemelajar secara mental mengulangi langkah-langkah dalam
rutin atau subrutin, seperti gerakan meniru hal-hal yang umum dipelajari dari
lingkungan sehari-hari. Akan tetapi, kondisi untuk mendapatkan keterampilan
baru atau kapabilitas baru ini tidak semua ada dalam pemelajar. Yang juga
penting adalah stimuli dalam lingkungan yang berinteraksi dengan pemrosesan
internal pemelajar. Misalnya, sebuah teks mungkin memuat diagram yang
menekankan cirri penting dari topik yang memfokuskan pemrosesan informasi
pemelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar