Seberapa kuatkah pengaruh psikologis Upin Ipin dalam dunia perfilman?
Sebelum kita membahas lebih lanjut pengaruh Upin Ipin dalam kehidupan anak-anak saat ini, ada baiknya kita membahas sedikit sejarah tentang film pendek yang berasal dari negeri Jiran ini.
Upin & ipin adalah sepasang kakak beradik kembar berusia belia yang tinggal bersama Kak Ros dan Opah di kampong Durian Runtuh setelah kematian ayah dan ibunya sewaktu masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra yang terletak di kawasan kampong, diaman di sekolah mereka berteman dengan banyak teman dengan tingkah dan karakter yang beranekaragam, antara lainMei Mei yang sangat imut dan berkepribadian cerdas, Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan membuat pantun yang sering kali salah, Ehsan yang suka menyendiri , tapi cerewet dan banyak makan, Fizi (sepupu dari Ehsan) yang penuh keyakinan diri tapi juga suka mengejek teman-temannya, dan Mail yang masih kecil tapi mempunyai kemampuan berjualan, suka melamun, dan suka ngantuk karena ia berjualan ayam semalaman, namun pandai menghitung.
Kampong Durian Runtuh ini dipimpin oleh Isnin bin Khamis yang lebih dikenal dengan panggilan Tok Dalang karena merupakan ahli wayang kulit. Tok Dalang menjaga sebatang pohon rambutan untuk tujuan komersial, dan memelihara ayam jantan yang bernama Rembo. Penduduk lainnya adalah Muthu, pedagang makanan yang tinggal dengan anaknya yang bernama Rajoo dan sapinya. Saleh seorang banci yang senag berkata kasar dan Ah Tong , pengirim tanaman yang pandai berbicara. Kampung ini juga didatangi oleh seorang gadis bernama Susanti yang merupakan pindahan dari Indonesia.
Film ini adalah sebuah film animasi anak-anak yang di buat oleh Nizam Abdul Razak yang awalnya dibuat untuk mendidik anak-anak agar bisa menghayati dan melaksanakan bulan Ramadhan. Film ini pertama kali diliris pada 14 september 2007 di Malaysia dan disiarkan di TV9, yang di produksi oleh Les’ Copaque. Sekarang kartun ini sudah memiliki 3 musim penayangan. Di Indonesia sendiri upin ipin hadir di MNCTV, di Turki upin ipin di siarkan di Hilal TV. Kartun ini berdurasi 5-7 menit setiap episodenya, dan selalu membawa pesan tiap penayangannya.
Pada bulan ramadhan sendiri banyak pesan yang di sampaikan termasuk mendidik anak-anak mengenai arti penting dan indahnya bulan suci Ramadhan. Sambutan meriah pun mereka terima dari pasar lokal, sambutan tersebutlah yang membuat Les’Copaque menerbitkan satu musim lagi untuk menyambut bulan Ramadhan seterusnya.
Nizam percaya bahwa aspek kebudayaan yang berlatarkan sebuah kampong yang sederhana pasti bisa menarik minat pasar internasional . seperti yang terdapat pada kartun animasi jepang ‘Doraemon’ yang terbukti laris walaupun berlatarkan budaya setempat yang tidak banyak dikenal oleh orang banyak. Sekarang reputasi Les Copaque sebagai suatu organisasi yang terkenal dibentuk oleh popularitas upin & ipin ini bukan saja di Malaysia tapi juga beberapa Negara import lainnya seperti Indonesia khususnya.
Setelah sukses Les’ Copaque kemudian mengelurkan sebuah film yang berjudul Geng: Pengembara bermula
Film ini juga mendapatkan sambutan baik dari pasar perfilman, dan banyak ditonton oleh kalangan anak-anak dan remaja. Pembuatan film ini cukup sulit karena setting dan latarnya dibuat sedemikian rupa sama dengan keadaan aslinya di sebuah kampong yang ada di Malaysia. Film ini menceritakan bagaimana Upin & Ipin mampiu memecah misteri hantu durian dengan teman-temannya yang pada saat itu semua warga kampung dihebohkan dengan adanya hantu yang suka mencuri durian. Disini juga diajarkan bagaimana kita bisa saling mengahargai sesama teman, kekompakkan, dan kebersamaan, juga menyayangi sesama makhluk hidup.
Film ini juga dibuat agar anak-anak yang menonton mampu mencontoh perilaku yang baik, dari cara berbuat, bertingkah laku, berbicara, berteman, juga menghormati yang lebih tua. Oleh sebab itu karakter Upin &ipin ini sangat lekat dengan kehidupan anak-anak saat ini, selain dikarenakan bahasanya yang mudah ditiru dan di mengerti, juga ceritanya yang mudah untuk diikuti. Sehingga banyak saat ini anak-anak mengikuti cara berbicara mereka sperti “ Assalamualaikum, atok! Ooo,,,atoook.”
Selain itu terbukti juga dengan penjualan DVD nya yang melejit dipasaran Indonesia, juga baju-baju yang bergambarkan Upin & Ipin, balon, bantal tidur, dan boneka yang tersebar luas.
sumber : ( http://www.google.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar